Kuliah umum dengan Dosen Tamu Walikota Semarang Bapak Hendrar Prihadi SE.,MM. dilaksanakan pada hari Rabu, 14 April 2021 secara daring melalui Zoom dan Youtube. Acara ini dimulai pukul 12.30 dengan dibuka oleh sambutan Prof.Ir. M. Agung Wibowo, MM, MSc, PhD selaku Dekan Fakultas Teknik. Acara yang dibuka untuk umum ini dihadiri oleh Ketua Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Bapak Dr. Ir. Hadi Wahyono, MA serta beberapa dosen, tenaga pendidik, mahasiswa dan alumni, serta pihak yang terkait bidang Perencanaan Wilayah dan Kota. Mengangkat tema “Arah dan Tantangan Pembangunan Kota Semarang” materi ini dipaparkan langsung oleh Walikota Semarang yakni Bapak Hendrar Prihadi, SE, MM.
Kuliah umum diawali dengan penjelasan gambaran umum Kota Semarang dengan salah satu fakta yang menyatakan bahwa Kota Semarang merupakan kota di Indonesia yang memiliki luasan wilayah paling luas yakni 372,3 Km, lebih besar dibanding luasan Kota Surabaya, Medan, dan Bandung yang memiliki jumlah penduduk lebih banyak. Namun disisi lain, APBD Kota Semarang termasuk kecil bila dibanding dengan Surabaya, Bandung, Kabupaten Bogor, Medan, Bekasi dan beberapa daerah lain. Meskipun begitu, Pemerintah Kota Semarang telah mencoba mengembangkan konsep pembangunan bersama demi terjadinya percepatan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dengan kota-kota lain.

Prof.Ir. M. Agung Wibowo, MM, MSc, PhD Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Apabila dilihat berdasarkan sejarahnya, perekonomian Kota Semarang awalnya berkembang dari bidang pertanian pada masa-masa sebelum kemerdekaan indonesia. Pasca kemerdekaan hingga sekitar tahun 2000-an perekonomian Kota Semarang berkembang dibidang manufaktur yang dibuktikan dengan kehadiran beberapa brand terkenal seperti Viar, dan beberapa merk kaos standar internasional seperti Nike, Adidas, dll.
Perekonomian Kota Semarang terus bergeser sampai di tahun 2000-an hingga sekarang, Kota Semarang mengembangkan ekonomi pariwisata dalam rangka memberikan kesempatan yang sama untuk berkembang bagi seluruh masyarakat baik yang memiliki capital maupun yang tidak. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan wisata homestay di sekitar Goa Kreo yang menjual keindahan alam dan kemunculan beberapa pengembangan kampung tematik di Kota Semarang.

Bapak Hendrar Prihadi, SE, MM – Walikota Semarang
Selain itu, Pemerintah menyadari bahwa Kota Semarang tidak serta merta sudah bebas dari segala permasalahan yang ada didalamnya. Pemerintah Kota Semarang berusaha untuk selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan masyarakat dan berusaha bersikap responsif terhadap aduan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kota Semarang telah memiliki beberapa program seperti Lapor Hendi untuk menampung aspirasi dan keluhan masyarakat terhadap kondisi Kota Semarang, selain itu ada juga bantuan proses kelahiran dan pembuatan akta kelahiran, kemudian program pendidikan gratis TK, SD, SMP, SMA, dan Kuliah, gratis pelatihan kerja, hingga pemakaman gratis bagi keluarga kurang mampu yang sedang berduka.
Disamping itu, Pemerintah Kota Semarang telah mengupayakan penanganan Banjir dan Rob dengan pembuatan tanggul laut dan konsep waterfront city, yang dibuktikan dengan turunnya angka kejadian banjir dan rob di Kota Semarang 2011 hingga 2019 turun dari 41,02% menjadi 13,71%. Presentase jalan rusak di tahun 2011 54% juga mengalami penurunan menjadi 5,09% di 2019, begitu angka kemiskinan, dan wilayah kumuh juga terus menurun, dan disisi lain pertumbuhan investasi, harapan lama sekolah, pengeluaran perkapita, dan indeks kebahagiaan terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan indeks kebahagiaan Kota Semarang yang sebelumnya menjadi yang terendah di Jawa Tengah pada tahun 2010, dan terus meningkat di tahun 2019, bahkan menjadi lebih tinggi dibanding beberapa kota lain seperti Solo, Surabaya dan Bandung. Dengan moderator Ketua Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP, Dr. Iwan Rudiarto, ST,MSc, acara diakhiri dengan tanya-jawab dan diskusi.
Link Youtube: Kuliah Umum Arah dan Tantangan Pembangunan Kota Semarang