International Joint Studio in Urban Planning ini merupakan sebuah program kolaborasi yang memasuki tahun ke-2 antara tiga Universitas yakni antara Department of Geography, Planning and Environment, Institute for Management Research, Radboud University Nijmegen, The Netherlands, dengan Master of Regional and Urban Development, Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University dan Graduate Program in Urban and Regional Planning, Department of Architecture and Planning, Gadjah Mada University. Kegiatan ini berlangsung pada 9-13 April 2018 di Semarang dengan mengambil tema “Participatory-Based Urban Regeneration”. Join studio ini diikuti oleh 15 mahasiswa Radboud University (koordinator tim: Dr. D. Ary A. Samsura  dan Prof. Erwin van der Krabben), 10 mahasiswa Universitas Gajah Mada (koordinator tim: Prof. Bhakti Setiawan) dan 9 mahasiswa Universitas Diponegoro (koordinator tim: Dr. Fadjar Hari Mardiansjah, ST, MT, MDP, Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS dan Dr.-Ing. Ir. Wisnu Pradoto, MT).

>Join studio ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis isu-isu pokok dari topik tertentu di area perencanaan, mengusulkan konsep regenerasi perkotaan berbasis partisipatif di area perencanaan, serta menciptakan pengalaman kerjasama global dalam studio perencanaan kota. Untuk area perencanaan yang dikaji di Kota Semarang adalah Kelurahan Kaligawe. Kaligawe dipilih sebagai area perencanaan karena memiliki posisi yang strategis serta berbagai masalah yang ada di sana.

Pada hari pertama (9/4/18), diadakan penyambutan di  ruang theater MPWK Undip dan dilanjutan dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Prof. Erwin van der Krabben dengan materi ‘How can we make planning system more adaptive?’. Melalui materi ini, Prof. Erwin menjelaskan mengenai perubahan iklim, contoh-contoh kebijakan yang telah diterapkan oleh Pemerintah Belanda dalam perencanaan yang adaptif. Pada kesempatan ini, beliau juga menyampaikan mengenai sistem kepemilikan lahan dan bagaimana untuk menaikkan nilai lahan pada perkotaan.

Selepas kuliah umum tersebut, peserta join studio melakukan kunjungan ke Kantor Bappeda Kota Semarang dan sekaligus mendapatkan kuliah umum dari pemerintah Kota Semarang. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi tempat bersejarah di Kota Semarang.

Pada hari berikutnya (10/4/18) kembali diadakan kuliah umum yang dibawakan oleh Dr. D. Ary A. Samsura, Prof. Dr. Sander Meijerink dan Dr. Fadjar Hari Mardiansjah, ST, MT, MDP secara bergantian, dengan moderator Ibu Dr.-Ing. Wiwandari Handayani. Pada kesempatan pertama, materi disampaikan oleh Dr. D. Ary A. Samsura dari Radboud University. Beliau membawa materi dengan topik “A Game Theory Approach In Urban Regeneration”. Beliau menyampaikan bahwa dalam proses pembangunan banyak pihak yang dapat terlibat mulai dari pemerintah, masyarakat, dan swasta. Masing-masing pihak ini membawa kepentingan masing-masing dan berimplikasi terhadap keputusan yang akan diambil. Dibutuhkan sebuah proses negosiasi dalam pengambilan keputusan yang dapat mengakomodir berbagai kepentingan. Konsep Game theory dianggap dapat menjadi instrumen dalam meminimalisir konflik dalam perencanaan yang kompeks. Game theory ini menggunakan permodelan matematis dalam mengelola berbagai variabel konflik sehingga didapatkan keputusan atau kebijakan paling baik dan tepat atas kompleksitas yang ada.

Materi kedua diisi oleh Prof. Dr. Sander Meijerink Radboud University dengan topic “The City Governance of Climate Adaptation: A Framework for Developing”. Prof. Sander menyampaikan mengenai upaya pemerintah Belanda dalam menghadapi perubahan iklim. Negara kincir angin ini memiliki suatu program yang disebut dengan Delta Programme. Tujuan dari program ini adalah untuk memastikan bahwa manajemen resiko banjir, pasokan air bersih dan perencanaan tata ruang akan tahan terhadap perubahan iklim.

Kemudian para peserta join studio melakukan kunjungan lapangan ke area perencanaan, yakni Kaligawe. Pada kunjungan lapangan ini, para perserta melakukan FGD (Focus Group Discussion) bersama masyarakat dan pemangku kepentingan.

Pada hari selanjutnya (11/4/18), para peserta melakukan kegiatan lapangan dengan observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan topik-topik yang telah ditentukan. Kegiatan lapangan ini dilakukan dari pagi hingga sore hari. Kemudian untuk melengkapi kegiatan hari ini para peserta tidak lupa untuk mengunjugi kawasan bersejarah Kota Lama.

Kemudian pada hari berikutnya (12/4/18), diadakan workshop dan persiapan presentasi. Pada kegiatan ini, para peserta berdiskusi dan menyiapkan presentasi. Hasil kegiatan lapangan yang telah dilakukan sebelumnya dirangkum untuk dipresentasikan keesokan harinya.

Hari terakhir join studio (13/4/18) merupakan hari yang sangat penting. Pada hari ini para peserta join studio mempresentasikan hasil studi di lapangan. Dengan selelainya presentasi para peserta join studio, selanjutnya acara join studio ini ditutup secara resmi. Untuk melengkapi join studio ini, para peserta diajak untuk berkunjung ke Kandri untuk melihat ‘urban farming’ dan Gua Kreo.